APAKAH YANG MENYEBABKAN GALAU?
Ivan Taniputera
3 November 2012
Jika kita menanyakan apakah penyebab galau, maka jawabannya ada
beraneka ragam; misalnya karena mendapatkan nilai yang buruk dalam
ujian, berpisah dengan orang yang dikasihi, tidak punya uang, khawatir
dengan masa depan, dan lain sebagainya. Barangkali jika seluruh jagad
raya ini diubah menjadi tulisan, maka masih belumlah cukup menampung
segenap jawabannya. Permasalahan hidup umat manusia sangatlah beraneka
ragam. Meskipun demikian, sebenarnya faktor utama penyebab galau itu
dapat diringkas menjadi dua hal ini saja:
(1) Berjumpa dengan hal yang tidak disukai.
(2) Tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkan atau diharapkan.
Anda mengharapkan nilai bagus, tetapi yang didapat justru nilai
buruk. Anda suka nilai bagus dan tidak suka nilai buruk. Mari kita
telusuri lebih jauh lagi. Ternyata suka dan tidak suka adalah ciptaan
dari sosok khayal yang disebut "aku." Sosok khayal ini tidaklah lebih
nyata ketimbang Batman atau Superman. Anda menciptakannya di sepanjang
hidup Anda. Menumpuk berbagai identitas dan gagasan, sehingga
terciptalah sosok khayal yang disebut "aku" itu. Kendati demikian, Anda
terjatuh kembali dalam suatu khayalan yang lebih dalam, yakni menganggap
bahwa sosok khayal atau sang "aku" itu sebagai sesuatu yang "nyata."
Anda lalu menjadikannya sebagai titik acuan bagi segala hal, sehingga
muncul gagasan "aku" dan "milikku."
Sang "aku" itu dengan dipengaruhi konsep khayal keserba-menduaan
(dualisme) lantas menciptakan gagasan mengenai "yang disukai" dan "tak
disukai." Demikianlah bola salju khayalan menggelinding semakin besar.
Dipadukan dengan gagasan "aku" dan "milikku," Anda membangkitkan
pemikiran "aku harus menjadikan yang disukai menjadi milikku" dan "aku
harus menjauhkan diri dari yang tak disukai sehingga tak menjadi
milikku." Pada kenyataannya dunia penuh ketidak-pastian. Yang pasti
hanyalah ketidak-pastian itu sendiri. Oleh karenanya Anda tidak dapat
selalu mendapatkan apa yang disukai dan bahkan mungkin malah mendapatkan
apa yang tidak disukai. Memang demikianlah kondisi dunia ini. Semuanya
tidak selalu berada dalam kendali kita. Itulah sebabnya jika berjumpa
atau mendapatkan hal yang disukai atau tidak mendapatkan hal yang
diharapkan, timbul penderitaan atau kegalauan dalam diri kita. Semoga
bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar