Senin, 03 Desember 2012

Apakah Yang Menyebabkan Galau?

APAKAH YANG MENYEBABKAN GALAU?

Ivan Taniputera
3 November 2012




Jika kita menanyakan apakah penyebab galau, maka jawabannya ada beraneka ragam; misalnya karena mendapatkan nilai yang buruk dalam ujian, berpisah dengan orang yang dikasihi, tidak punya uang, khawatir dengan masa depan, dan lain sebagainya. Barangkali jika seluruh jagad raya ini diubah menjadi tulisan, maka masih belumlah cukup menampung segenap jawabannya. Permasalahan hidup umat manusia sangatlah beraneka ragam. Meskipun demikian, sebenarnya faktor utama penyebab galau itu dapat diringkas menjadi dua hal ini saja:

(1) Berjumpa dengan hal yang tidak disukai.
(2) Tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkan atau diharapkan.

Anda mengharapkan nilai bagus, tetapi yang didapat justru nilai buruk. Anda suka nilai bagus dan tidak suka nilai buruk. Mari kita telusuri lebih jauh lagi. Ternyata suka dan tidak suka adalah ciptaan dari sosok khayal yang disebut "aku." Sosok khayal ini tidaklah lebih nyata ketimbang Batman atau Superman. Anda menciptakannya di sepanjang hidup Anda. Menumpuk berbagai identitas dan gagasan, sehingga terciptalah sosok khayal yang disebut "aku" itu. Kendati demikian, Anda terjatuh kembali dalam suatu khayalan yang lebih dalam, yakni menganggap bahwa sosok khayal atau sang "aku" itu sebagai sesuatu yang "nyata." Anda lalu menjadikannya sebagai titik acuan bagi segala hal, sehingga muncul gagasan "aku" dan "milikku."

Sang "aku" itu dengan dipengaruhi konsep khayal keserba-menduaan (dualisme) lantas menciptakan gagasan mengenai "yang disukai" dan "tak disukai." Demikianlah bola salju khayalan menggelinding semakin besar. Dipadukan dengan gagasan "aku" dan "milikku," Anda membangkitkan pemikiran "aku harus menjadikan yang disukai menjadi milikku" dan "aku harus menjauhkan diri dari yang tak disukai sehingga tak menjadi milikku." Pada kenyataannya dunia penuh ketidak-pastian. Yang pasti hanyalah ketidak-pastian itu sendiri. Oleh karenanya Anda tidak dapat selalu mendapatkan apa yang disukai dan bahkan mungkin malah mendapatkan apa yang tidak disukai. Memang demikianlah kondisi dunia ini. Semuanya tidak selalu berada dalam kendali kita. Itulah sebabnya jika berjumpa atau mendapatkan hal yang disukai atau tidak mendapatkan hal yang diharapkan, timbul penderitaan atau kegalauan dalam diri kita.  Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar