AMULET AGAMA BUDDHA YANG MENGGAMBARKAN BODHISATTVA MAHAMAYURI BESERTA MANTRANYA.
.
Ivan Taniputera.
28 Juli 2017.
.
Saya
baru saja menemukan amulet yang bergambar Bodhisattva Mahamayuri
beserta mantra Beliau. Sebenarnya saya sudah memiliki amulet ini
semenjak lama. Hanya saja saya baru saja tanpa sengaja menemukannya
kembali.
.
.
Sementara itu di bagian belakang terdapat gambar mantra Beliau.
.
Diameter amulet adalah 4,5 cm dan tebalnya kurang lebih 0,4 cm. Bahan kemungkinan adalah logam.
.
Saya mencoba membaca mantra beraksara Siddham tersebut dan hasilnya adalah sebagai berikut.
.
Aksara
Siddham sebenarnya mempunyai sistim penulisan yang mirip aksara Jawa.
Hal ini tidaklah mengherankan mengingat keduanya berakar dari aksara di
India. Nampak untuk memberikan bunyi “u,” suatu aksara diberikan bentuk
semacam kait di bawahnya. Begitu pula dalam aksara Jawa, suatu aksara
juga diberikan bentuk seperti kait, yang dikenal sebagai “sandhangan
suku.” Pada aksara “Kra” tampak aksara “Ka” diberi kait mengarah ke
atas, yang mirip “cakra” dalam sistim penulisan aksara Jawa. Untuk
membentuk bunyi “nte” maka dipergunakan tiga aksara, yakni “Na” beserta
“Ta” dan ditambah penanda bunyi “e” di atasnya. Dengan aksara “Ta”
diletakkan di bawah “Na,” maka aksara “Na” berubah menjadi aksara mati
dan dibaca “N.” Jadi secara keseluruhan dibaca “Nte.” Begitu pula dalam
sistim penulisan aksara Jawa, dimana aksara yang dituliskan di bagian
bawah aksara lain disebut “pasangan.” Kegunaannya juga sama, yakni
membuat aksara yang diikutinya menjadi aksara mati.
Dengan mencoba membaca mantra-mantra Buddhis dalam aksara Siddham, maka kita telah sekaligus belajar mengenal aksara tersebut.
.
Bila
ada yang menanyakan kegunaan amulet ini, maka dapat membaca Mahamayuri
Dharani Sutra. Menurut Sutra tersebut, mantra Mahamayuri dapat
menyirnakan bisa atau racun akibat gigitan ular. Kendati demikian,
secara spiritual mengenakan amulet ini dapat mengingatkan kita agar
berupaya menyirnakan racun berupa keserakahan, kebencian, dan pandangan
salah.
ARTIKEL DHARMA KE-48: SIAPAKAH KAUM TERBUANG?-RENUNGAN ATAS VASALA SUTTA-SUTTA NIPATA.
.
Ivan Taniputera.
14 Juni 2017.
.
Pada
kesempatan kali ini, kita akan melakukan renungan terhadap Vasala Sutta
yang menjadi bagian Sutta Nipata. Kita akan menarik berbagai intisari
ajaran yang terdapat di dalamnya.
.
Pertama-tama,
pada sutta ini Buddha mengajarkan bahwa mulia dan tidaknya seseorang
bukan diperoleh atas dasar keturunan, melainkan atas perilaku luhur yang
dimilikinya.
.
Agar
dapat memahami sutta ini lebih baik, maka kita perlu sedikit mengenal
latar belakang tradisi yang berlaku di India pada masa tersebut.
Terdapat sekelompok orang yang disebut “kaum terbuang.” Mereka ini
adalah orang-orang yang para leluhurnya dahulu pernah melakukan suatu
kesalahan, sehingga akhirnya dikeluarkan dari masyarakat. Kaum ini
menempati lapisan paling bawah atau rendah pada jenjang hirarki sosial
di India. Mereka akan dijauhi dan dianggap hina, serta sering
diperlakukan tidak baik.
.
Oleh
karenanya, Hyang Buddha lalu mengajarkan apakah sesungguhnya yang
dimaksud “kaum terbuang” itu. Beberapa di antaranya adalah sebagai
berikut.
.
Pertama-tama,
Hyang Buddha membabarkan ajaran dalam bentuk syair, bahwa orang penuh
amarah, dendam, berjiwa munafik, dan berpandangan salah adalah “kaum
terbuang” yang sesungguhnya.
.
Orang yang mencelakai makhluk lain tanpa berbelas kasihan adalah “kaum terbuang” sesungguhnya.
Orang yang melakukan pembantaian (genosida), membawa kehancuran, dan penindasan adalah “kaum terbuang” sesungguhnya.
Orang yang mencuri milik orang lain adalah “kaum terbuang” sesungguhnya.
Orang
yang mengingkari hutang-hutangnya (berhutang tetapi sewaktu ditagih ia
menyatakan tidak berhutang atau menolak membayar) adalah “kaum terbuang”
sesungguhnya.
Orang
yang tidak menyantuni mereka yang patut menerimanya padahal mempunyai
harta kekayaan berlimpah adalah “kaum terbuang” sesungguhnya.
Orang yang tidak menghormati mereka yang patut dihormati dan bahkan mencelanya adalah “kaum terbuang” sesungguhnya.
.
Dengan
demikian “terbuang” dan tidaknya seseseorang semata-mata ditentukan
oleh perilakunya sendiri. Kita dapat menyimpulkan bahwa sebenarnya
seseoranglah yang telah membuang dirinya sendiri melalui perilaku buruk
dan tidak layak. Agar dapat menuai keberuntungan dan keberhasilan dalam
hidup, kita hendaknya senantiasa waspada serta mawas diri. Jangan sampai
kita “membuang” diri kita sendiri.
.
Demikianlah sedikit renungan kita atas Vasala Sutta.
ARTIKEL DHARMA KE-47:MERUGIKAN MAKHLUK LAIN: SUATU RENUNGAN DARI PUSTAKA SUCI UDANA.
.
Ivan Taniputera.
9 Juni 2017.
.
Saya
baru saja menemukan syair sangat baik yang berasal dari Pustaka Suci
Udana. Oleh karenanya, pada kesempatan kali ini kita akan
merenungkannya. Adapun sumber yang saya pergunakan adalah terjemahan
bahasa Inggris bagi Pustaka Suci Udana oleh Dawsonne Melanchthon Strong
(London, 1902). Ini menandakan bahwa ketertarikan bangsa Barat terhadap
Agama Buddha telah berlangsung lebih dari seratus tahun lalu.
.
"He was seeking his own pleasure, does injury to the living,
For such a one there is no happiness hereafter.
But he who seeking his own pleasure, injures not the living,
For such a one there is happiness hereafter." (Udana II: 3).
.
Terjemahan:
“Ia yang mengejar kebahagiaannya sendiri, dengan menyakiti makhluk hidup lain.
Baginya tiada kebahagiaan yang didapat setelahnya.
Namun ia yang mencari kebahagiaannya sendiri, [namun] tidak menyakiti makhluk hidup lain,
Baginya kebahagiaan akan didapat setelahnya.” (Udana II:3).
.
Latar
belakang Hyang Buddha membabarkan ajaran di atas adalah setelah Beliau
menyaksikan sekelompok pemuda di Savatthi sedang memukuli seekor ular
dengan tongkat. Karenanya, syair di atas memperlihatkan belas
kasih luar biasa Hyang Buddha yang tiada terbatas serta tidak
membeda-bedakan. Bahkan seekor ular pun hendaknya tidak disakiti,
kendati ular mungkin berbahaya bagi manusia.
.
Sepanjang
sejarah umat manusia, selalu saja terdapat pribadi-pribadi tertentu
yang mengejar keuntungan pribadi tetapi dengan memerah serta merugikan
orang lain. Mungkin mereka dapat mencapai apa yang mereka inginkan.
Mungkin mereka dapat meraih kemenangan dengan cara demikian. Mungkin
mereka nampak bahagia. Tetapi apakah kebahagiaan yang mereka peroleh
merupakan kebahagiaan sejati?
.
Raja
Ashoka berhasil menaklukkan Kalinga dengan menumpahkan begitu banyak
darah. Belakangan ia menyesali hal tersebut. Kaisar Qin Shihuang
berhasil menyatukan China. Namun berapa banyak korban yang jatuh?
Sepanjang hidupnya, ia dilanda kekhawatiran luar biasa terhadap
keselamatan nyawanya. Bahkan ia sangat takut terhadap kematian dan
mencari obat panjang usia. Banyak juga para penjahat besar yang hidupnya
dilanda ketakutan dan terpaksa tinggal berpindah-pindah tempat. Dunia
seolah-olah mengejar dan menolak mereka. Akhir hidup mereka sungguh
tragis. Pang Juan yang mengorbankan Sun Bin demi manggapai ambisinya
juga menemui akhir hidup tragis.
.
Sebaliknya,
banyak orang yang berhasil mewujudkan ambisinya dengan tanpa
mengorbankan orang lain dan dunia masih menghormati mereka sebagai
pribadi-pribadi mulia. Contohnya adalah para cendekiawan besar dan para
pemenang hadiah Nobel. Kita tidak dapat mengatakan secara pasti bahwa
mereka tidak mempunyai ambisi dan penemuan mereka semata-mata dilandasi
oleh sikap altruisme. Tetapi yang pasti mereka menghasilkan suatu karya
besar tanpa perlu mengorbankan atau menyakiti makhluk lain. Sebagai
contoh adalah Johannes Kepler yang menemukan hukum pergerakan planet. Ia
memiliki ambisi untuk memecahkan lebih jauh misteri alam semesta.
Mungkin ia mengharapkan penghargaan dari kaisar. Kendati demikian, semua
itu dilakukan tanpa mengorbankan makhluk lain. Ia berhasil mewujudkan
ambisi dengan kemampuannya sendiri.
.
Oleh
karenanya, berdasarkan syair di atas kita dapat menarik pelajaran
sebagai berikut. Dalam tataran duniawi memiliki ambisi menurut ajaran
Hyang Buddha tidaklah salah. Kita boleh saja mempunyai cita-cita atau
keinginan yang hendak dipenuhi. Hanya saja cara mewujudkannya harus
melalui jalan keluhuran dan cinta kasih. Bila tidak, kita tidak akan
mendapatkan kesejahteraan batin. Apabila kita menginginkan suatu benda
yang bagus, maka uang untuk membeli barang tersebut hendaknya diperoleh
dengan benar. Jika kita ingin memperoleh jabatan yang baik, maka hal
tersebut hendaknya diwujudkan dengan cara benar. Bukan dengan
menjelek-jelekkan atau menindas sesama rekan kerja dan bawahan. Agar
naik pangkat, kita justru hendaknya terlebih dahulu mendukung atau
membantu rekan kerja beserta bawahan kita.
SUTRA AVALOKITESVARA RAJA GAO (TAISHO TRIPITAKA 2898).
.
佛說高王觀世音經
Fo shuō gāo wáng guānshìyīn jīng
Taisho Tripitaka 2898
.
.
Diterjemahkan dari bahasa Mandarin ke bahasa Indonesia oleh Ivan Taniputera.
.
CATATAN PENERJEMAHAN BAHASA INDONESIA.
.
Pada
terjemahan ini akan dicantumkan pula lafal bahasa Hokkian sebagai
perbandingan. Adapun lafal bahasa Hokkian diambil dari naskah-naskah Fo
Shuo Gao Wang Guanshiyin Jing yang banyak terdapat di berbagai kuil.
Sutra
ini boleh diperbanyak dan disebar luaskan, dengan TIDAK MENGUBAH apa
pun (tanpa menambah dan mengurangi apa pun) sebagaimana yang tercantum
di sini-baik dari awal hingga akhir.
.
Segenap
pahala kebajikan yang didapatkan dari penerjemahan Sutra ini akan
dilimpahkan bagi Guru, Buddha, Dharma, Sangha, Leluhur, bangsa dan
negara, serta semua makhluk.
.
Naskah berbahasa Mandarin diambil dari cbeta.
.
世音菩薩。南無佛。南無法。南無僧。
Mandarin: Guānshìyīn púsà. Námó fo. Námó fǎ. Ná mó sēng.
Cara baca lafal Mandarin: Kuan Se In Bu Sa. Namo Fo. Namo Fa. Namo Seng.
.
Hokkian: Kwan Sie Im Pou Sat, Lam Boe Hoet, Lam Boe Hoat, Lam Boe Tjeng.
.
Terjemahan: Bodhisattva Avalokitesvara. Namo Buddhaya, Namo Dharmaya, Namo Sanghaya.
Cara baca lafal Mandarin: Fo kuo yu yuen. Fo fa siang in. Jang le wo cing. Yu yuen fo fa.
.
Hokkian: Hoet Kok Joe Jan. Hoet Hoat Siang In. Siang Kok Ngo Tjeng. Joe Jan Hoet Hoat.
.
Terjemahan:
Mempunyai jodoh dengan Tanah Buddha (Negeri Buddha), maka ia akan
menjalankan Buddhadharma. Dengan senantiasa bersukacita mewujudkan
kemurnian diri, berarti mempunyai jodoh dengan Buddhadharma.
Mandarin:
Námó mó hē bōrě bōluómì. Shì dà shénzhòu. Námó mó hē bōrě bōluómì.
Shì dàmíng zhòu. Námó mó hē bōrě bōluómì. Shì wú shàng zhòu. Námó mó
hē bōrě bōluómì. Shì wú děng děng zhòu.
Cara
baca lafal Mandarin: Namo mo he po ye po luo mi. Se ta sen cou. Namo mo
he po ye po luo mi. Se ta ming cou. Namo mo he po ye po luo mi. Se u
sang cou. Namo mo he po ye po luo mi. Se u teng teng cou.
.
Hokkian:
Lam Boe Mo Ho Poan Djiat Po Lo Bit, Sie Taij Sin Tjioe. Lam Boe Mo Ho
Poan Djiat Po Lo Bit, Sie Taij Beng Tjioe. Lam Boe Mo Ho Poan Djiat Po
Lo Bit, Sie Boe Siang Tjioe. Lam Boe Mo Ho Poan Djiat Po Lo Bit, Sie Boe
Teng Teng Tjioe.
.
Terjemahan:
Namo Maha Prajnaparamita adalah mantra kekuatan agung. Namo Maha
Prajnaparamita adalah mantra kegemilangan agung. Namo Maha
Prajnaparamita adalah mantra tiada yang melebihinya. Namo Maha
Prajnaparamita adalah mantra yang tiada menyamainya.
Cara
baca lafal Mandarin: Namo cing kuang pi mi fo. Fa jang fo. Se ce hou
sen cu yu wang fo. Fo kao su mi teng wang fo. Fa hu fo.
.
Hokkian:
Lam Boe Tjeng Kong Pie Bit Hoet. Hoat Tjong Hoet. See Tjoe Kong Hoet.
Tjiak Joe Ong Hoet. Hoet Sie Mie Teng Ong Hoet. Hoat Hok Hoet.
.
Terjemahan:
Namo Buddha Kegemilangan Jernih Nan Paling Rahasia. Buddha
Perbendaharaan Dharma. Buddha Raja Auman Singa Sangat Cepat. Buddha
Gunung Sumeru nan Tinggi Yang Dibabarkan Buddha. Buddha Pelindung Dharma
(Dharmapala).
Cara
baca lafal Mandarin: Cin kang jang se ce yu si fo. Pao seng fo. Sen
dung fo. Yao se liu li kuang wang fo. Bu kuang kung te san wang fo. San
cu kung te pao wang fo. Kuo chi ji fo.
.
Hokkian:
Kim Kong Tjong Soe Tjioe Joe Hie Hoet. Po Sin Hoet. Pin Tong Hoet. Jok
Soe Lioe Lie Kong Hoet. Pou Kong Kong Tek San Ong Hoet. Sian Tjioe Kong
Tek Po Ong Hoet. Ko Ki Ki Hoet.
.
Terjemahan:
Buddha Perbendaharaan Vajra Singa Yang Berjalan Ke mana-mana. Buddha
Kejayaan Nan Berharga. Buddha Kekuatan Ajaib. Buddha Raja Pengobatan
Kristal nan Jernih. Buddha Raja Cahaya dan Pahala Kebajikan Memancar ke
Seluruh Penjuru. Buddha Raja Permata Kebaikan dan Pahala Kebajikan.
Tujuh Buddha Masa lalu.
Cara
baca lafal Mandarin: Wei lai sien cie jien fo. Jien u pai fo. Wan u
jien fo. U pai hua seng fo. Pai i cin kang jang fo. Ting kuang fo. Liu
fang liu fo ming hao.
.
Hokkian:
Bi Laij Kian Kiap Tjian Hoet. Tjian Ngo Pek Hoet. Ban Ngo Tjian Hoet.
Ngo Pek Hoat Seng Hoet. Pek Ek Kwie Kong Tjong Hoet. Teng Kong Hoet.
Liok Hong Liok Hoet Beng Ho.
.
Terjemahan:
Seribu Buddha yang akan datang selama Kalpa Keberuntungan
(Bhadrakalpa). Seribu lima ratus Buddha. Lima belas ribu Buddha. Lima
Ratus Buddha Kejayaan. Seratus juta Buddha Perbendaharaan Vajra. Buddha
Dipamkara. Berikut ini adalah nama-nama Buddha di enam penjuru.
Cara
baca lafal Mandarin: Tung fang pao kuang ye tien ye miao cuen in wang
fo. Nan fang su ken hua wang fo. Si fang cao wang sen tung yen hua wang
fo. Pei fang ye tien jing cing fo. Sang fang u su cing cin pao sou fo.
Sia fang san ci ye in wang fo.
Hokkian:
Tong Hong Po Kong Goat Tian Goat Biauw Tjoen Im Ong Hoet. Lam Hong Sie
Kin Hoa Ong Hoet. See Hong Tjo Ong Sin Tong Ham Hoa Ong Hoet. Pak Hong
Goat Tian Tjeng Tjeng Hoet. Siang Hong Boe Sou Tjeng Tjin Po Sioe Hoet.
Hee Hong Siang Siok Goat Im Ong Hoet.
.
Terjemahan:
Di penjuru timur Buddha Raja Kegemilangan Mestika Istana Rembulan Suara Mulia Sejati Rembulan.
Di penjuru selatan Buddha Raja Akar Pohon Bunga.
Di penjuru barat Buddha Raja Pembersih Raja Kekuatan Ajaib Bunga Menyala.
Di penjuru utara Buddha Istana Kemurnian Rembulan.
Di penjuru atas Buddha Permata Mahkota Kejernihan Yang Tiada Terhitung.
Di penjuru bawah Buddha Raja Suara Kebaikan Ketenangan Rembulan.
Cara
baca lafal Mandarin: Cung yang i cie cung seng. Cai fo se cie cung ce.
Sing cu u ti sang. Ci cai si gong cung. Ce yu wu i cie cung seng. Ke
ling an wen siu si. Cou ye siu ce. Sin jang ciu sung ce cing. Neng mie
seng se gu. Siao cu cu tu hai.
.
Hokkian:
Tiong Jang It Tjiat Tjiong Seng. Taij Hoet Sie Kaij Tjia Heng Tjoe Ie
Te Siang. Kip Tjaij Hie Kong tiong. Tjoe Joe Ie Tjiat Tjiong Seng. Kok
Leng An In Hioe Sit. Tioe Ja Sioe Ti. Lim Siang Kia Song Tjoe Keng Leng
Biat Seng See Kou. Siauw Hok Ie Tok Haij.
.
Terjemahan:
Seluruh makhluk yang berada di Jambudvipa (dunia) ataupun di Tanah
Buddha. Baik bergerak di muka bumi atau di angkasa. Mencurahkan belas
kasih pada semua makhluk. Melimpahkan kedamaian beserta ketenangan pada
mereka, sehingga baik siang dan malam dapat melatih diri. Dengan sepenuh
hati melafalkan sutra ini, dapat membebaskan diri dari segenap
penderitaan akibat kelahiran dan kematian. Menyirnakan segenap
penderitaan.
.
那摩大明觀世音。觀明觀世音。高明觀世音。開明觀世音。
Mandarin: Nà mó dàmíng guānshìyīn. Guān míng guānshìyīn. Gāomíng guānshìyīn. Kāimíng guānshìyīn.
Cara baca lafal Mandarin: Na mo ta ming kuan se in. Kuan ming kuan se in. Kao ming kuan se in. Gai ming kuan se yin.
.
Hokkian: Nah Moo Taij Beng Kwan Sie Im, Kwan Beng Kwan Sie Im. Ko Beng Kwan Sie Im. Kaij Beng Kwan Sie Im.
.
Terjemahan:
Namo Bodhisattva Avalokitesvara Kegemilangan Agung. Bodhisattva
Avalokitesvara Pendengar Agung. Bodhisattva Avalokitesvara Yang Paling
Gemilang. Bodhisattva Avalokitesvara Pembuka Kegemilangan.
Cara
baca lafal Mandarin: Yao wang bu sa. Yao sang bu sa. Wen su se li bu
sa. Bu sien bu sa. Si gong jang bu sa. Ti jang bu sa. Jing liang pao san
i wan bu sa. Bu kuang ru lai hua seng bu sa. Nien nien sung ce cing. Ji
fo se cuen. Ci suo cou ye:
.
Hokkian:
Jo Ong Pou Sat. Jo Siang Pou Sat. Boen Tjoe Sioe Lie Pou Sat. Pau Hian
Pou Sat. Hi Kong Tjong Pou Sat. The Tjong Ong Pou Sat. Tjeng Liang Pe
San It Ban Pou Sat. Pou Kong Ong Djie Laij Hoa Sin Pou Sat. Liam Liam
Siong Tjoe Keng. Tjit Hoet Sie Tjoen Tjek Soat Tjioe Wat.
.
Terjemahan:
Bodhisattva Bhaisajyaraja. Bodhisattva Bhaisajayasamudgata. Bodhisattva
Manjushri. Bodhisattva Samantabhadra. Buddhisattva Akasagarbha.
Bodhisattva Kshitigarbha. Sepuluh ribu Bodhisattva Kesejukan Gunung
Mestika. Bodhisattva Mulia Raja Tathagata Cahaya Memancar Ke mana-mana.
Senantiasa membaca Sutra ini. Berikut ini adalah mantra Tujuh Buddha:
Cara baca lafal Mandarin: Ceng ming si cie duo. Ruo yu ce hui ce. In cin wei cie duo.
.
Hokkian: Tjeng Beng Sit Kaij Toat. Djiat Joe Hok Pok Tjia. In Kim Wie Kap Soat.
.
Terjemahan:
Jika menyerukan nama Mereka akan mendapatkan pembebasan. Apabila
memiliki kebijaksanaan dan melatih kesadaran pikiran akan memperoleh
pembebasan.
Cara baca lafal Mandarin: Hue nu seng huan si. Se ce pian ceng huo. Mo yen ce se si. Cu fo pu wang suo.
.
Hokkian: Hwi No Seng Hwan Hie. Soe Tjia Pian Seng Hoat. Bok Gan Tjoe Sie Hin. Tjoe Hoet Poet Bong Soat.
.
Terjemahan:
Kemarahan akan berbalik menjadi suka cita. Kematian berbalik menjadi
kehidupan. Janganlah beranggapan bahwa kata-kata ini hanyalah kosong
belaka. Semua Buddha tiadalah berdusta.
Terjemahan:
Melafalkannya hingga seribu kali. Segenap kejahatan berat dapat
disirnakan. Orang yang hanya sedikit keberuntungan tiadalah akan
mempercayainya. [Marilah] dengan sepenuh hati melafalkan Sutra ini.
.
念八大菩薩名號
Melafalkan nama Delapan Bodhisattva.
.
南無觀世音菩薩摩訶薩
Námó guānshìyīn busàmó hē sà
Lam Boe Kwan Sie Im Pou Sat Mo Ho Sat.
Namo Avalokitesvara Bodhisattva Mahasattva.
.
南無彌勒菩薩摩訶薩
Námó mílè púsà mó hē sà
Lam Boe Mie Lek Pou Sat Mo Ho Sat
Namo Maitreya Bodhisattva Mahasattva.
.
南無虛空藏菩薩摩訶薩
Námó xūkōng cáng púsà mó hē sà
Lam Boe Hie Kong Tjong Pou Sat Mo Ho Sat.
Namo Akasagarbha Bodhisattva Mahasattva.
.
南無普賢菩薩摩訶薩
Námó pǔ xián púsà mó hē sà
Lam Boe Po Hian Pou Sat Mo Ho Sat.
Namo Samantabhadra Bodhisattva Mahasattva.
.
南無金剛手菩薩摩訶薩
Námó jīngāng shǒu púsà mó hē sà
Lam Boe Kim Kong Tjoe Pou Sat Mo Ho Sat
Namo Vajrapani Bodhisattva Mahasattva.
.
南無妙吉祥菩薩摩訶薩
Námó miào jíxiáng púsà mó hē sà
Lam Boe Biau Kit Siang Pou Sat Mo Ho Sat.
Namo Manjushri Bodhisattva Mahasattva.
.
南無除蓋障菩薩摩訶薩
Námó chú gài zhàng púsà mó hē sà
Lam Boe Tie Kaij Tjiang Pou Sat Mo Ho Sat.
Namo Sarvanirvarana Viskambhin Bodhisattva Mahasattva.