Senin, 29 Oktober 2012

Anda tak bisa maju, Anda tak bisa mundur, tetapi Anda juga tidak bisa berdiam diri saja. Ke manakah Anda akan pergi?


Anda tak bisa maju, Anda tak bisa mundur, tetapi Anda juga tidak bisa berdiam diri saja. Ke manakah Anda akan pergi?

Ivan Taniputera
30 September 2012

Pertanyaan yang menjadi judul artikel di atas sebenarnya diambil dari ajaran seorang guru besar. Sangat mirip sekali dengan koan dalam Zen atau Ch'an. Saya menafsirkan bahwa pertanyaan di atas mengacu pada praktik "kesadaran terhadap masa sekarang." Yakni kita benar-benar hidup pada saat "sekarang." Tanpa terbelenggu oleh mimpi masa lalu maupun bayang-bayang masa depan. Kita berupaya menyadari hidup pada "saat sekarang dan di sini juga" (now and here). Kita tidak bergerak maju atau mundur. Sekarang adalah suatu titik di dalam waktu. Sekarang bukan masa lalu (mundur) dan juga bukan masa depan (maju). Sekarang ya sekarang yang tidak bisa maju ataupun mundur. Kalau Anda mundur, namanya bukan sekarang lagi dan jika Anda maju namanya juga bukan sekarang lagi. Meskipun demikian, apa yang disebut "sekarang" pun juga akan terus bergerak. Anda tidak bisa menghentikan waktu. "Sekarang" adalah bagian kontinum waktu yang terus bergerak. Jadi dengan kata lain Anda tidak bisa "berdiam diri saja," karena waktu terus begerak. "Sekarang" juga bukan sesuatu yang perlu dilekati, karena "sekarang" pun juga akan berubah menjadi masa lalu. Oleh karena itu, meditasi kesadaran terhadap saat "sekarang" berarti dengan sendirinya Anda juga bergerak mengikuti arus waktu karena "kekinian" bukan sesuatu yang statis. Anda menyadari kehadiran segala sesuatu sebagaimana adanya, tanpa perlu melekat pada beban kesedihan atau rasa bersalah masa lalu dan tidak perlu takut pada hantu kekhawatiran masa depan. Hiduplah pada saat "sekarang." Para guru spiritual menyebutkan bahwa inilah kebahagiaan sejati, keajaiban sejati.

Guru yang sama pernah pula mengajukan pertanyaan "Apakah Anda pernah melihat air mengalir yang diam?" Pertanyaan ini juga senada dengan pertanyaan sebelumnya. Seolah-olah pertanyaan terakhir itu mengandung kontradiksi. Namun barangkali jika Anda pernah mempelajari fisika, maka dalam menelaah gerak partikel, kita seolah-olah "menghentikan" partikel tersebut, dan menganalisa letak, posisi, kecepatan, dan lain sebagainya dalam kerangka  waktu tertentu. Padahal partikel tersebut adalah senantiasa bergerak. Begitu juga saat kita memotret benda yang bergerak. Kita seolah-olah menghentikan benda tersebut dalam bentuk potret dan melihat kondisinya dalam suatu waktu tertentu. Namun kembali kita perlu mengingat bahwa benda itu sesungguhnya senantiasa bergerak.




Demikian semoga bermanfaat.