Sabtu, 07 Maret 2015

SENANTIASA BERSAMA GURU DAN TIGA PERMATA

SENANTIASA BERSAMA GURU DAN TIGA PERMATA
.



Artikel Dharma ke-46, Maret 2015

Ivan Taniputera,
8 Maret 2015

Banyak orang berdoa dan berharap agar di kehidupan mendatang dapat terlahir sebagai orang kaya dan berkuasa, sehingga dapat memenuhi semua atau sebagian besar keinginan hidupnya. Ada pula yang berdoa agar dapat terlahir di alam surga dan menjadi dewa. Namun apakah itu semua benar-benar bermanfaat? 

Marilah kita renungkan dan saksikan kehidupan di dalam samsara ini. Sungguh mengerikan. Jikalau seseorang sampai terperosok mengikuti jalan yang salah, maka ia kemungkinan terjatuh dalam jurang kehancuran dan tiada kemungkinan kembali lagi. Sebagai contoh, ia berjumpa dengan teman yang buruk dan tergoda melakukan kejahatan berat bersama-sama, akibatnya ia harus dijatuhi hukuman berat oleh negara. Lolos dari hukuman berat sungguh sulit. Penyesalan kemudian tidak berguna. Ada lagi yang terlahir di negeri-negeri yang dicengkeram oleh kemiskinan berat atau dilanda peperangan. Ada lagi yang karena melakukan kejahatan sangat berat terlahir di alam neraka. Sungguh susah bangkit dari kondisi mengerikan itu. 

Kelahiran dalam samsara betapa pun kaya, berkuasa, dan mulianya bukan merupakan suatu jaminan yang aman bagi kesejahteraan di masa mendatang. Saat seorang melakukan karma buruk atau karma masa lampau berbuah, maka semua itu akan menyeretnya kembali ke kedalaman samudera tak berdasar. 

Dengan demikian, masihkan kita berdoa agar terlahir sebagai orang kaya, mulia, berkuasa, atau menjadi dewa di alam surga?
Doa apakah yang terbaik? 

Menurut renungan saya, maka doa yang terbaik selama kita belum bebas dari Samsara adalah agar supaya kita senantiasa berkesempatan berjumpa dan berdekatan dengan Guru, Buddha, Dharma, dan Sangha. Dari kehidupan ke kehidupan hingga kita merealisasi Penerangan Sempurna, semoga kita jangan sampai terpisah dari Guru dan Tiga Permata. Itulah doa yang terbaik. 

Anda terlahir sebagai seorang kaya berlimpah harta selama berkalpa-kalpa pun itu tidak ada gunanya. Berkalpa-kalpa itu bagaikan kedipan mata saja. Ketika saatnya berakhir, maka itu berakhir. Ketika buah karma bajik (kusalakarma) berakhir, maka itu berakhir. Tiada kata lain selain "berakhir."

Namun kalau kita senantiasa bersama Guru dan Tiga Permata, maka semua itu dapat membimbing kita dan melindungi dari segenap kejahatan. Dengan demikian, dapat terhindar dari jurang penderitaan.


Semoga Bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar